Terhitung hingga hari ini, entah sudah berapa juta kali aku dipeluk Tuhan. Aku tidak tahu berapa angka pastinya, tapi yang kuyakini peristiwa akhir – akhir ini yang terjadi dalam hidupku adalah pelukan Tuhan yang tentunya selalu dahsyat seperti sebelum2nya. Bahkan tanpa bermaksud mendahului Tuhan, perasaan ini merasa bahwa ini adalah pelukan tererat Tuhan dalam hidupku. Sulit dilukiskan.
Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Namun hari ini, aku sedang duduk di depan laptop sambil tersenyum mengingat karya ajaib Tuhan dalam hidupku. Sebenarnya sudah lama aku ingin menulis tentang ini, tapi selalu saja ada pembenaran untuk halangan – halangan yang muncul. Hahahaha…klise memang. Sebelum lebih banyak lagi bercerita, izinkan aku minta maaf jika ada pihak – pihak yang walaupun tidak disebutkan secara eksplisit namun masuk dalam alur cerita. Sama sekali tidak bermaksud buruk, kecuali menyatakan bahwa betapa hebatnya Tuhan Yesus itu.
Dari kelelahan itu, aku duduk diam dalam sebuah ibadah minggu di gereja. Aku tidak ingat persis siapa yang khotbah tapi penyampaian khotbah itu merasuk hebat dalam kegerakan roh di hatiku. Mulai saat itu, hingga kini, aku merasa Tuhan memeluk aku luar biasa. Keputusan yang dikuatkan oleh Tuhan untuk kembali kepada-Nya adalah respon dari kasih Tuhan yang tidak pernah meninggalkanku walaupun hanya sesaat, walaupun aku melakukan dosa berkepanjangan. Banyak firman yang kudengar, banyak pengajaran yang kusaksikan, dan berikut ini beberapa yang kuingat jelas yang kemudian mengubahkan cara pandangku tentang siapa aku selama ini dan bagaimana seharusnya aku hidup sesuai kehendak-Nya :
1. “Berubahlah, hingga pintu – pintu akan terbuka. Jika engkau belum mengampuni, ampunilah, maka pintu – pintu yang tertutup akan dibukakan bagimu”
2. “Saat kita belum mengampuni, maka semua doa – doa kita akan sia – sia, seperti membal tanpa jawaban.”
3. “Respon kita jangan ditentukan oleh sikap orang lain terhadap kita. Jika orang lain jahat, maka kita jangan balas jadi jahat, karena apakah bedanya?”
4. “Mengalah”
5. Kasih sejati, dengan membiarkan orang lain berbuat apapun tapi janganlah berhenti mengasihi mereka seperti mengasihi dirimu sendiri.
6. Ampunilah, dan yang lainnya biar menjadi urusan Tuhan.
Hampir 2 bulan aku mengalami pergumulan hebat soal mengampuni. Sampai – sampai aku terus bertahan untuk menolak mengampuni. Rasanya terlalu sakit dan hampir mustahil kalau aku membiarkan diriku mengampuni orang “sejahat” itu. Akal sehatku tidak terima, hati ini pun meronta dahsyat. Hingga 6 poin di atas menderaku dan mengubahkan hatiku. Aku tahu persis bahwa tidak ada yang pernah mampu mengubahkan hati ini selain Tuhan Yesus. Dan manisnya, aku merasakan Tuhan turun ke hatiku dengan lembut memberi roh penghiburan, memelukku, dan menghangatkanku dengan kebenaran firman-Nya yang luar biasa. Tuhan tahu jelas bahwa aku tak mampu dengan kekuatanku sendiri. Tuhan mengenal hatiku hingga kedalaman paling dalam sekalipun.
Seperti tanah liat dalam penjunan, Tuhan pun mengubahkan hatiku. Membawa aku masuk lebih dalam lagi ke dalam pengenalan akan kasih-Nya. Mengajarkan aku makna kasih tanpa pamrih, tidak memaksakan kehendakku tapi biar kehendak-Nyalah yang jadi, tidak membiarkan fokus pada diriku tetapi hanya Tuhan saja yang dipermuliakan, dan menjadi orang yang seturut dengan kehendak Tuhan.
Semudah itu? Tidak. Seperti iblis yang terus mengaum – aum di sekeliling kita menunggu kita lengah, maka segala intimidasi dan seruan jahat pun terus menggodaku. Namun, tangan Tuhan dan Roh yang ada pada kita itu jauh lebih besar daripada apapun di bawah kolong langit ini. Rahasianya cuma 1, kerjakan bagianmu dan milikilah hubungan yang sangat intim dengan Tuhan. Maka, apapun masalah yang kau hadapi, semua itu akan terasa kecil dan tak berarti. Kita pasti mampu melewatinya dengan kekuatan dari Tuhan.
Tuhan sudah menyiapkan kita sebagai laskar – laskarnya yang “lebih dari pemenang”. Segala intimidasi iblis yang terus mengajak kita kompromi dengan dosa dan masa lalu kita seringkali membuat kita undur dan jauh dari Tuhan. Untuk itu, berdoalah dan terus dekat dengan Tuhan agar diberi kekuatan dan cara pandang yang benar untuk melawan segala bentuk peperangan rohani. Peperangan rohani itu nyata, sama halnya dengan ujian yang kita hadapi di bangku sekolah. Untuk memenangkan peperangan dan naik level, kita perlu senjata yang cukup. Hanya dalam kebenaran firman Tuhan Yesus. Dan Tuhan itu sendiri adalah firman.
Kembali ke dalam pergumulanku beberapa waktu yang lalu, akhirnya aku dipulihkan dan diubahkan Tuhan. Aku berhasil melepaskan pengampunan kepada mereka, bahkan mendoakannya. Melepaskan ingatan tentang itu memang tidak mudah, tapi aku diproses dan diizinkan Tuhan menikmati kebenaran firman Tuhan waktu demi waktu. Saat ini pun Tuhan terus mendampingiku melalui segala rintangan dan cobaan yang menghadang agar aku bisa sepenuhnya mengampuni dan bersahabat penuh kasih.
Waktu itu, aku sangat sedih dan hancur. Aku kehilangan banyak hal membahagiakan dalam hidupku. Tapi saat itu juga Tuhan menghampiriku dan memelukku…. Tuhan bekerja dengan luar biasa, di luar daripada apa yang bisa kupikirkan. Hingga apapun yang hilang, kini tidak lagi terasa penting. Karena punya Tuhan Yesus saja sudah cukup buatku. Terima kasih Tuhan Yesus. I love you.
“Pengampunan membuatmu terbebas dari belenggu, dan juga membebaskan jiwa orang yang kau ampuni. Lebih dari itu, pengampunan mempererat hubunganmu dengan Tuhan Yesus”
Recent Comments