10
Apr
14

Kau ada di tiap musim hidupku

Sanggupkah manusia menerima keberadaan kita apa adanya tanpa menuntut dan menghakimi?

Akan adakah manusia itu menemani kita di tiap bukit dan lembah kehidupan kita?

Mengertikah mereka hati kita di kala senang dan sedih melanda?

Bisakah mereka menolong kita saat tak sehela nafas pun mampu melukiskan pertahanan hidup?

 

Buatku hanya ada 1 pribadi yang sanggup, akan selalu ada, mengerti dan selalu mampu menolongku.

Terima kasih terbesarku untuk 1 pribadi yang selalu ada bersamaku di tiap musim hidupku…

Tuhan Yesus, Tuhan dan juruselamat pribadi terhebat dalam hidupku..

Terima kasih, Tuhan Yesus. 🙂

05
Apr
14

Tuhan memang tidak pernah gagal

Seringkali kita dihadapkan dengan berbagai masalah yang menyesakkan, sampai – sampai kita merasa tidak sanggup lagi menahannya. Berseru, berteriak, menangis, meraung – raung pada Tuhan. Saat seperti itu, kita kerap kali lebih memilih orang lain untuk menenangkan hati kita. Bukan percaya pada Tuhan, tetapi curhat kesana kemari dan berharap orang lain mengerti persoalan kita. Dengan harapan, siapa tahu Tuhan akan bekerja lewat orang lain untuk menyelesaikan masalah kita. Toh kita pikir kita juga sudah berdoa. Ya benar, Tuhan bisa bekerja lewat apa saja yang Dia mau. Tapi waspada dan berjaga – jagalah jangan sampai iblis menggunakan kesempatan itu untuk membawa kita kepada cara “yang sepertinya” dari Tuhan, tapi ternyata menghancurkan hidup kita. Karena di akhir zaman ini, iblis akan berjuang sangat keras untuk menyesatkan manusia dengan segala cara, halus – kasar, baik – buruk, yang semua ujung – ujungnya kita tahu akan berlabuh pada kebinasaan kekal.

Namun, bersukacitalah karena orang – orang pilihan Tuhan akan diperlengkapi-Nya dengan luar biasa, akan dibentengi-Nya dengan kuasa-Nya yang sangat dahsyat serta pertolongan-Nya yang tidak terbatas. Semuanya melampaui akal pikiran kita. Syaratnya cuma 1, bergaul akrablah dengan Tuhan. Terkadang kita lemah, walaupun sudah berdoa, tetapi sepertinya merasa tetap butuh orang lain. Saat itu Tuhan bisa bekerja lewat orang lain untuk menyadarkan kita agar kembali kepada Tuhan. Segala sesuatu yang berasal dari Tuhan itu pasti mendatangkan damai sejahtera dan kebaikan. Sehingga kita bisa menguji apakah itu berasal dari Tuhan atau tidak lewat buah yang dihasilkan.

Bergaul akrab dengan Tuhan akan membawa kita kepada pengenalan yang lebih dalam kepada Tuhan, kita jadi tahu bagaimana seharusnya bersikap dalam hidup ini, rahasia kebenaran Tuhan disingkapkan, mata rohani kita dibukakan, dan akhirnya kita mengerti bahwa rencana Tuhan itu dahsyat dan selalu pasti mendatangkan kebaikan bagi orang yang berseru – seru kepada-Nya.

Lewat bergaul akrab dengan Tuhan juga kita akan mengerti, dalam situasi sesulit apapun, di tengah badai yang sedang berkecamuk hebat, segala ketidakpastian dan pergumulan yang super melelahkan, Tuhan tetap ada di sana dan sedang menuntun kita dari 1 kemuliaan kepada kemuliaan yang lainnya. Pikiran kita terbatas, tapi biarlah kita terus berdoa agar pikiran kita dibukakan dan mengerti bahwa TUHAN MEMANG TIDAK PERNAH GAGAL. 

God bless you. 😀

 

 

16
Mar
14

yang kuperlu hanya tersenyum dalam-Mu

Suatu waktu aku duduk termenung di balik kemudi. Pikiran campur aduk, hingga ada satu kenangan yang makin lama makin jelas tergambar di ingatan. Ingatan itu tentang perjalanan singkat hidupku. Gimana aku lahir, mulai masuk TK, ketemu teman – teman baru yang akhirnya jadi sobat sepermainan dari TK – SMP karena di sekolah yang sama, mulai sibuk belajar dan kenal guru – guru, mulai kenal cinta – cintaan yang katanya “cinta monyet”, hingga akhirnya masuk SMA yang waktu itu jadi dunia baru karena bukan di sekolah yang sama dengan TK – SMP. Mulai belajar membuka diri dan berkenalan dengan orang – orang baru lagi. Orang baru yang akhirnya menjadi sahabat – sahabat hebat sekarang. 😀 

SMA berlalu, dunia kampus yang katanya penuh idealisme dan ekspresi kebebasan itu pun mulai mewarnai hari – hariku. Belajar bertanggung jawab dengan diri sendiri di perantauan, jaga semangat untuk tetap komitmen dan konsisten untuk menyelesaikan studi sebaik – baiknya, belajar jaga pergaulan karena tidak ada yang kontrol kayak di rumah, sibuk cari pengalaman sebanyak – banyaknya untuk jadi bekal di masa datang, belajar gimana caranya kelola uang yang sudah dipatok angka per bulannya, dan masih banyak lagi. Dunia kampus makin memperkayaku berhubungan dengan bermacam – macam karakter, asal usul, latar belakangnya, lebih banyak lagi dibandingkan waktu TK – SMA. Dan syukurlah aku masih dikelilingi orang – orang luar biasa yang menemani hari – hariku berjuang di kampus. Tanpa terasa, masa itu pun kini sudah tutup buku.

Dilanjutkan dengan sibuk cari kerja dan cari pengakuan untuk ijazah yang sudah susah payah diperjuangkan di kampus dulu. Lamar kesana kemari, dan akhirnya diterima di 1 perusahaan. Dunia baru lagi, dan mau gak mau, suka gak suka, kenalan lagi, mulai temanan dan bergaul karena waktu yang dihabiskan di kantor akan lebih panjang dibandingkan di rumah. Kerja – rumah, kerja – nongkrong – rumah, kerja – nongkrong – nginap di rumah teman – kerja – rumah, dsb. Siklusnya mulai berwarna dan bertambah. Well, tidak ada orang sehebat di dunia SMA dan kampus, tapi mereka semua tetap memberi tempat tersendiri dalam hidupku. 

Sampai di sini, aku menyadari bahwa dalam tiap perjalanan hidup kita, tiap kita berpindah dari 1 tahap ke tahap berikutnya, selalu ada tantangan baru yang kita hadapi. Tantangan adaptasi dengan dunia baru dan membangun hubungan dengan komunitas baru tersebut. Hubungan antarmanusia ini akan menjadi salah satu alat untuk menempah karakter dan kepribadian kita. Di sinilah orang sering jatuh atau bahkan menjadi sangat luar biasa hebat. Apa karena kuat gagah kita? Tidak, tapi karena ada satu hubungan yang lebih tinggi levelnya dibandingkan hubungan antarmanusia, yakni hubungan kita dengan Tuhan. Sekuat apa pergaulan mempengaruhi kita, tapi kalau kadar hubungan kita dengan Tuhan jauh lebih dahsyat, maka mustahil kita akan jatuh atau menjadi buruk. Begitu pula sebaliknya. Celakalah kita jika hubungan antarmanusia kita junjung melebihi hubungan kita dengan Tuhan, maka dimana tanah dipijak, warna diri kita pun akan seperti tanah itu. Bunglon, tak punya pendirian, prinsip dan karakter. Mudah diombang – ambingkan.

Aku percaya Tuhan selalu menjagaku bahkan sejak aku masih dalam kandungan hingga saat ini. Kalau diurut dari TK – kuliah, aku selalu dikelilingi oleh komunitas yang luar biasa. Komunitas yang membangun hubunganku dengan Tuhan. Mereka itu orang – orang baik yang jalannya lurus, gak neko – neko, bergaul sehat, pacaran sehat, rajin belajar, pemikir – pemikir cerdas, penuh kerendahan hati, dan saling membantu dengan tulus ikhlas satu dengan lainnya. Itulah kenapa semua itu menjadi indah dan tak terlupakan.

Namun, peganganku jatuh ketika masuk di dunia kerja, hubungan antarmanusia menjauhkanku dari Tuhan. Pertanyaannya, kok bisa?? Bukankah sejak TK – kuliah, aku dikelilingi oleh komunitas yang membuat aku dekat dengan Tuhan? Apakah belasan tahun itu bisa dirusak begitu saja saat bekerja di kantor? Jawabannya, ya bisa, karena ternyata hubungan kita dengan Tuhan itu harus dibangun dengan komitmen yang kuat, sikap hati yang teguh dan konsisten, tindakan yang terus menerus dan berkesinambungan. Artinya selama TK – kuliah, Tuhan Yesus yang luar biasa sangat baik itulah yang terus menutup bungkus aku dengan komunitas yang sehat hingga aku terluput dari kehancuran. Lalu apakah Tuhan pergi saat aku di dunia kerja?? Tidak, Tuhan tidak pernah pergi, tapi aku yang menjauh dan meninggalkan Tuhan.

Tapi Tuhan Yesus memang selalu baik dan tidak pernah salah. Akhirnya mataku terbuka oleh Tuhan setelah sekian lama aku mengeraskan hati. Akhirnya aku mengerti bagaimana menjadi pengikut Tuhan yang sebenarnya. Walaupun sekarang aku masih terus belajar dan berjuang, tapi aku percaya membangun hubungan dengan Tuhan itu jauh lebih penting dibandingkan hubungan antarmanusia. Ini yang akan membawa kita untuk mengerti makna kenapa kita harus bergaul dengan sesama kita, sehingga kita tidak akan jatuh lagi dengan begitu mudahnya.

Dan sekarang, apapun perjalanan hidupku dulu, siapapun aku dulu, aku percaya semuanya itu adalah proses untuk mendatangkan kebaikan buat hidupku. Hingga aku mau terus berkata yang kuperlu hanya tersenyum dalam – Mu daripada tertawa terpingkal – pingkal dengan orang lain. 😀

Terima kasih banyak Tuhan Yesus.

Hormat, pujian dan kemuliaan hanya bagi – Mu selama – lamanya.

31
Dec
13

Turning Point

Akhirnya tiba juga di akhir 2013.

Tahun ini luar biasa karena indah pada waktu-Nya.

Dalam Tuhan, tidak perlu lagi takut melangkah di tahun 2014. 2014 akan jadi tahun penuh kemenangan dan mukjizat.

Bersyukurlah selalu dan akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Seperti Ayub yang tetap setia dan taat walau semua miliknya diambil serta sakit parah menggerogoti tubuhnya. Kurang apa ketaatan Ayub pada Tuhan? Tapi dia pun tetap dengan rendah hati mengakui bahwa dia sudah menerima segala kebaikan Tuhan, maka dia pun harus siap menerima yang pahit, yang tidak mengenakkan. Hebat.

Bagaimana Yusuf bisa bertahan selama 13 tahun di penjara untuk sesuatu hal yang tidak dilakukannya? Tetap menerima kakak – kakak kandungnya yang telah dengan sadisnya membuangnya? Betapapun hancur hatinya, beratnya ujian itu, tapi Yusuf tidak sedikit pun mengeluh dan berpaling dari Tuhan. Ah, luar biasa..

Dan masih banyak tokoh – tokoh hebat lainnya di Alkitab. Orang – orang yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan. Mereka tidak lolos dari ujian dan pencobaan. Tapi mereka sadar panggilan dan perlombaan di hidup mereka masing2. Iman mereka menguatkan dan menyelamatkan mereka.

Indah sekali jika kita didapati setia hingga akhir.

Akhir kata, aku ingin minta maaf kepada tiap nama yang terus  kudengungkan di sepanjang doaku. Biarlah kiranya Tuhan yang membukakan pintu pengampunan buatku dan memulihkan keadaan atau hubungan kita seperti yang Tuhan kehendaki.

Aku minta maaf jika ada pihak2 yang pernah marah, kesal, kecewa, sakit hati, kepahitan bahkan menaruh dendam kepadaku karena perbuatan, kata2 atau hidupku. Terima kasih banyak jika aku masih diberi kesempatan untuk dimaafkan.

2013, terima kasih banyak untuk Mama, Bapak, kedua abangku… I love them so much. Mohon maaf jika aku belum bisa seperti yang kalian harapkan.

2014, selamat datang dan biarlah kehendak-Mu yang jadi.

Selamat menjelang Tahun Baru 2014.

Sukses dan Tuhan Yesus berkati ya semuanya. 🙂

31 Desember 2013

23:27

20
Dec
13

Dia tak pernah terlambat

Kemarin saya tiba – tiba terpentok dengan 1 urusan mendesak. Hari itu saya ditunggu seorang teman untuk transfer sejumlah dana demi kepentingan sebuah pekerjaan. Rasanya seperti mendengar petir di siang bolong karena saya tidak punya uang untuk ditransfer.

Saya merasa bingung sendiri, tapi dalam kebingungan itu saya berdoa dan menyerahkan semuanya pada Tuhan. Saya pasrah berharap angka di rekening saya akan berubah untuk kemudian bisa ditransfer secepat mungkin. Dalam pengharapan, saya diingatkan dengan beberapa kesaksian hamba Tuhan yang pernah saya dengar di gereja.

Ada 1 orang pendeta yang sebelumnya dibesarkan dalam kelimpahan materi karena bisnis keluarganya yang luar biasa besar. Namun, tak dinyana, kenyamanan tersebut harus berlalu dan diganti dengan kebangkrutan. Hanya ada IDR 900.000 di rekening keluarga mereka setelah mereka bangkrut dan semua ludes. Bayangkan saudara, waktu itu saya ingat dia punya papa, mama, dan beberapa orang saudara yang tinggal serumah dan hanya ada uang segitu di tabungan mereka.

Bukannya menjadikan uang itu sebagai modal atau diputar untuk menghasilkan uang yang lebih banyak, uang satu-satunya milik mereka itu malah dipersembahkan ke gereja. Sempat saya berpikir kalau itu terjadi pada saya, kemungkinan besar saya tidak akan melakukan itu. Dan alhasil, ketika mereka memutuskan beriman untuk menyerahkan IDR 900.000 ke rumah Tuhan, hidup mereka pun dipulihkan dan diubahkan hingga sekarang. Yang tak terlupakan hingga sekarang adalah gaya menggebu – gebu pendeta itu saat berkhotbah. Saya sudah mendengar khotbahnya 2 kali, dan kedua-duanya luar biasa bersemangat. Ah, Tuhan memang dahsyat jika sudah menjamah hidup seseorang. Rohnya menjadi begitu menyala – nyala.

Ada lagi 1 kisah, dimana seorang hamba Tuhan harus membayar utangnya namun dia tidak punya cukup uang. Waktu itu, hampir mirip dengan kisah saya, di rekeningnya hanya ada beberapa rupiah saja. Sampai pada saat deadline pembayaran utang itu tiba, dia berdoa dan berseru kepada Tuhan. Dia percaya saja bahwa Tuhan akan menolong dia tepat pada waktu-Nya. Berhasilkah?? Iman dalam pengharapan akan menghasilkan buah. Dia taat saja waktu disuruh Tuhan untuk cek saldo di ATM. Saat itu juga, sudah ada sejumlah dana persis dengan besaran utangnya. Dan waktu dia cek dari siapa, pengirimnya anonim kalau tidak salah. Siapa lagi yang bisa menolong dengan cara unik dan ajaib seperti itu, kecuali Tuhan Yesus.

Mengingat 2 kejadian itu tiba – tiba perasaan saya menjadi tenang dan semakin diteguhkan dalam pengharapan. Sukacita mengalir begitu saja dengan sangat deras. Tidak ada lagi rasa khawatir dan gentar. Tuhan menguatkan dengan luar biasa dengan 1 ayat-Nya :

(Amsal 3 : 5) Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri

Akhirnya, saya menunggu saja dan berserah sepenuhnya kepada penyertaan tangan Tuhan yang dahsyat. Dan sore atau malamnya, teman saya mengirimkan pesan singkat dan bilang bahwa besaran uang yang perlu ditransfer tidak perlu seperti semula, tetapi 5 kali lipat lebih kecil. Saat itu, saya tersenyum sumringah, bahagia tidak terkira, dan terus mengucap syukur kepada Tuhan. Puji Tuhan.. 🙂

Dari awal, memang saya tidak perlu ragu akan kebaikan dan mukjizat Tuhan karena selama ini hidup saya selalu dalam genggaman-Nya. Yang kita butuhkan hanya sikap hati yang benar dan hidup yang terus mencari dan melakukan kebenaran firman-Nya. Dan Tuhan tidak akan pernah terlambat. Terima kasih Tuhan Yesus.

 

 

 

15
Dec
13

Dipeluk Tuhan

Image

Terhitung hingga hari ini, entah sudah berapa juta kali aku dipeluk Tuhan. Aku tidak tahu berapa angka pastinya, tapi yang kuyakini peristiwa akhir – akhir ini yang terjadi dalam hidupku adalah pelukan Tuhan yang tentunya selalu dahsyat seperti sebelum2nya. Bahkan tanpa bermaksud mendahului Tuhan, perasaan ini merasa bahwa ini adalah pelukan tererat Tuhan dalam hidupku. Sulit dilukiskan.

Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Namun hari ini, aku sedang duduk di depan laptop sambil tersenyum mengingat karya ajaib Tuhan dalam hidupku. Sebenarnya sudah lama aku ingin menulis tentang ini, tapi selalu saja ada pembenaran untuk halangan – halangan yang muncul. Hahahaha…klise memang. Sebelum lebih banyak lagi bercerita, izinkan aku minta maaf jika ada pihak – pihak yang walaupun tidak disebutkan secara eksplisit namun masuk dalam alur cerita. Sama sekali tidak bermaksud buruk, kecuali menyatakan bahwa betapa hebatnya Tuhan Yesus itu.

Dari kelelahan itu, aku duduk diam dalam sebuah ibadah minggu di gereja. Aku tidak ingat persis siapa yang khotbah tapi penyampaian khotbah itu merasuk hebat dalam kegerakan roh di hatiku. Mulai saat itu, hingga kini, aku merasa Tuhan memeluk aku luar biasa. Keputusan yang dikuatkan oleh Tuhan untuk kembali kepada-Nya adalah respon dari kasih Tuhan yang tidak pernah meninggalkanku walaupun hanya sesaat, walaupun aku melakukan dosa berkepanjangan. Banyak firman yang kudengar, banyak pengajaran yang kusaksikan, dan berikut ini beberapa yang kuingat jelas yang kemudian mengubahkan cara pandangku tentang siapa aku selama ini dan bagaimana seharusnya aku hidup sesuai kehendak-Nya :

1. “Berubahlah, hingga pintu – pintu akan terbuka. Jika engkau belum mengampuni, ampunilah, maka pintu – pintu yang tertutup akan dibukakan bagimu”

2. “Saat kita belum mengampuni, maka semua doa – doa kita akan sia – sia, seperti membal tanpa jawaban.”

3. “Respon kita jangan ditentukan oleh sikap orang lain terhadap kita. Jika orang lain jahat, maka kita jangan balas jadi jahat, karena apakah bedanya?”

4. “Mengalah”

5. Kasih sejati, dengan membiarkan orang lain berbuat apapun tapi janganlah berhenti mengasihi mereka seperti mengasihi dirimu sendiri.

6. Ampunilah, dan yang lainnya biar menjadi urusan Tuhan.

Hampir 2 bulan aku mengalami pergumulan hebat soal mengampuni. Sampai – sampai aku terus bertahan untuk menolak mengampuni. Rasanya terlalu sakit dan hampir mustahil kalau aku membiarkan diriku mengampuni orang “sejahat” itu. Akal sehatku tidak terima, hati ini pun meronta dahsyat. Hingga 6 poin di atas menderaku dan mengubahkan hatiku. Aku tahu persis bahwa tidak ada yang pernah mampu mengubahkan hati ini selain Tuhan Yesus. Dan manisnya, aku merasakan Tuhan turun ke hatiku dengan lembut memberi roh penghiburan, memelukku, dan menghangatkanku dengan kebenaran firman-Nya yang luar biasa. Tuhan tahu jelas bahwa aku tak mampu dengan kekuatanku sendiri. Tuhan mengenal hatiku hingga kedalaman paling dalam sekalipun.

Seperti tanah liat dalam penjunan, Tuhan pun mengubahkan hatiku. Membawa aku masuk lebih dalam lagi ke dalam pengenalan akan kasih-Nya. Mengajarkan aku makna kasih tanpa pamrih, tidak memaksakan kehendakku tapi biar kehendak-Nyalah yang jadi, tidak membiarkan fokus pada diriku tetapi hanya Tuhan saja yang dipermuliakan, dan menjadi orang yang seturut dengan kehendak Tuhan.

Semudah itu? Tidak. Seperti iblis yang terus mengaum – aum di sekeliling kita menunggu kita lengah, maka segala intimidasi dan seruan jahat pun terus menggodaku. Namun, tangan Tuhan dan Roh yang ada pada kita itu jauh lebih besar daripada apapun di bawah kolong langit ini. Rahasianya cuma 1, kerjakan bagianmu dan milikilah hubungan yang sangat intim dengan Tuhan. Maka, apapun masalah yang kau hadapi, semua itu akan terasa kecil dan tak berarti. Kita pasti mampu melewatinya dengan kekuatan dari Tuhan.

Tuhan sudah menyiapkan kita sebagai laskar – laskarnya yang “lebih dari pemenang”. Segala intimidasi iblis yang terus mengajak kita kompromi dengan dosa dan masa lalu kita seringkali membuat kita undur dan jauh dari Tuhan. Untuk itu, berdoalah dan terus dekat dengan Tuhan agar diberi kekuatan dan cara pandang yang benar untuk melawan segala bentuk peperangan rohani. Peperangan rohani itu nyata, sama halnya dengan ujian yang kita hadapi di bangku sekolah. Untuk memenangkan peperangan dan naik level, kita perlu senjata yang cukup. Hanya dalam kebenaran firman Tuhan Yesus. Dan Tuhan itu sendiri adalah firman.

Kembali ke dalam pergumulanku beberapa waktu yang lalu, akhirnya aku dipulihkan dan diubahkan Tuhan. Aku berhasil melepaskan pengampunan kepada mereka, bahkan mendoakannya. Melepaskan ingatan tentang itu memang tidak mudah, tapi aku diproses dan diizinkan Tuhan menikmati kebenaran firman Tuhan waktu demi waktu. Saat ini pun Tuhan terus mendampingiku melalui segala rintangan dan cobaan yang menghadang agar aku bisa sepenuhnya mengampuni dan bersahabat penuh kasih.

Waktu itu, aku sangat sedih dan hancur. Aku kehilangan banyak hal membahagiakan dalam hidupku. Tapi saat itu juga Tuhan menghampiriku dan memelukku…. Tuhan bekerja dengan luar biasa, di luar daripada apa yang bisa kupikirkan. Hingga apapun yang hilang, kini tidak lagi terasa penting. Karena punya Tuhan Yesus saja sudah cukup buatku. Terima kasih Tuhan Yesus. I love you.

“Pengampunan membuatmu terbebas dari belenggu, dan juga membebaskan jiwa orang yang kau ampuni. Lebih dari itu, pengampunan mempererat hubunganmu dengan Tuhan Yesus”

19
May
13

Back to God

Jadi begini, katakanlah 1 tahun yang lalu kegembiraan itu muncul menyeruak melewati hari demi hari. Sukacita mengumpul seperti tanpa batas dan tampak abadi. Tidak pernah rasanya bertemu dengan kesan resiprok yang begitu dalam serta luar biasa hebat.

Saat itu hal yang menggelikan, haram, dan tidak layak tersingkir dari hati nurani. Tidak peduli berapa banyak suara yang bersahut-sahutan dalam naluri menyingkapkan kebenaran, tetap saja rutinitas itu menggairahkan. Terus berjalan seperti keindahan itu memang terancang dan tercipta dari awalnya. Sebagai sebuah penemuan jati diri pada akhirnya.

Waktu bergulir tanpa hambatan. Semua rasa membuncah jadi satu. Perlahan, prioritas menjadi omong kosong karena hanya makhluk itu yang menari – nari di relung perasaan ini. Yang selalu mengambil tempat dalam tiap detik kehidupan. Kebahagiaan semakin bertambah tatkala makhluk itu pun merasakan hal yang sama. Dipuja, melambung, diinginkan, disanjung, dan menjadi penjajah untuk semua hidupnya menjadikan jiwa ini membesar serta terus membesar menembus batas.

Perasaan ini bertransformasi menjadi seperti burung rajawali yang kuat, gagah berani, dan tidak takut terhadap apapun. Namun, pada akhirnya burung rajawali tersebut pun menemui pijakan kakinya untuk sadar bahwa tidak selamanya langit mendung akan tetap mendung. Tidak selamanya jalan kegelapan akan gelap, tanpa ada yang akan mencoba menyinarinya.

Waktu itu, setelah 6 bulan keindahan terus menyapu pikiran, perasaan dan hari – hari ini, tibalah saatnya Nakhoda membangunkan bahkan menghardik keangkuhan. Resiprok berganti fokus, beralih ke pasangan masa lalu. Batin ini meronta, tercabik perih dan kecewa yang amat mendalam. Berbagai cara, perselisihan dan ancam mengancam mulai mewarnai tali penghubung dengan resiprok.

Namun resiprok seperti lupa daratan, lupa segala kenangan masa lalu, pergi meninggalkan perasaan ini begitu saja. Ditelantarkan, diacuhkan dan dinomorterakhirkan, demi seseorang yang ternyata sangat mengagumkan di mata resiprok. Hati ini mengerang kesakitan, terlalu kuat hingga pasrah dan berserah satu – satunya jalan menuju ketenangan. Walau ketenangan tak pernah menjadi kondisi yang nyata hingga kemarin.

Berdansalah resiprok di hadapan mata, di sepanjang hari, bahkan di seluruh denyut nadinya. Menari demi mempertahankan tali cinta dengan keasingan berbalut keanehan. Perasaan ini mencoba meredam berkali – kali, hingga akhirnya menerima dan berusaha bersahabat dengan kenyataan.

Hingga 9 bulan yang lalu, kehidupan itu keluar sebagai jawaban mengerikan bagi resiprok. Ya, masih teringat jelas badai di siang hari menerpa bukan hanya dirinya, tetapi hati ini yang sangat syok dengan semua yang terjadi. Uniknya, resiprok tetap berkeras ingin hidup dengan keasingan walau penderitaan sudah jadi kepastian tak terbantahkan. Hati ini kehabisan cara menggagalkannya. Keributan dan pemberontakan pun kembali menghiasi hubungan sulit itu.

Pelaku hati ini sadar berapa banyak yang dikorbankan, ditelantarkan, diacuhkan, dan dilupakan demi seorang resiprok. Bahkan Sang Pencipta yang luar biasa pun menjadi rutinitas belaka di tiap akhir minggu. Rasa bersalah hanya berlaku 1 hari, hanya merongrong di 2 jam cahaya mulia, dan setelah itu kegelapan kembali menjadi penuh warna dan sangat menyenangkan.

Ketika resiprok lebih memilih keasingan serta menelantarkan perasaan ini, jiwa ini berontak tidak kepalang. Hingga akhirnya hati ini sadar musibah bagi resiprok juga musibah dan tamparan terkeras bagi hati ini. Tidak perlu meraba, hanya jalan pertobatan serta kembali kepada Sang Pencipta menjadi jaminan keindahan tanpa penyesalan, keabadian tanpa kepalsuan, dan cinta penuh kasih yang luar biasa menggagumkan.

Hello, I’m coming back.

Here I am, and welcome to my private and premium Blog.

Back to God is the one and only way after you realized that you’re a human! 🙂

See you.




quote for today

Kegagalan itu hanya "pitstop" untuk menyusun strategi menuju kesuksesan...SEMANGAT!!!

YM! : beckha_sq

Have Been Visited

  • 11,406 HITS
May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031